Latest topics
Most Viewed Topics
Top posters
Anaknemo (771) | ||||
Batavia_Aquatic (706) | ||||
Admin (641) | ||||
Adminjava (404) | ||||
indra nyimak (364) | ||||
erms (302) | ||||
rheinhard (295) | ||||
syedjilani (276) | ||||
Giest (273) | ||||
rully chank (183) |
Penambahan kalsium part 3. Calcium tanpa reactor
2 posters
Page 1 of 1
Penambahan kalsium part 3. Calcium tanpa reactor
Selanjutnya adalah calcium carbonate tanpa reactor. Mungkin terlihat sederhana, tapi tidak sesederhana itu
Ada 2 cara untuk supply kalsium di reef tank kita menggunakan kalsium carbonate. Yang pertama adalah cara termudah, yaitu menggunakan kalsium karbonate sebagai substrate (dasaran pada tank). Cara kedua adalah menggunakan larutan kalsium karbonat yang dijual di pasaran. Produk ini misalnya AragaMilk buatan CaribSea, atau Kent's Liquid Reactor.
Dibahas satu persatu ya
1. Calcium carbonate sebagai substrat
Beberapa akuarist menggunakan kalsium karbonate sebagai substrate menggantikan pasir silika di tank mereka. Substrate yang digunakan biasanya adalah butiran kasar aragonite. Apa tujuannya?
Latar belakang dulu Di alam, kalsium pada air laut didapatkan dari sedimentasi yang sudah berjalan jutaan tahun sehingga terjadi pembentukan kristal kalsium pada dasaran laut. Kristal inilah yang secara continous akan men supply kalsium pada air laut dengan mekanisme yg tidak perlu saya tulis karena ribet
Cara inilah yang mendasari penggunaan substrate kalsium carbonate pada reef tank. Diharapkan, dengan pemakaian kalsium carbonate sebagai substrate, maka kalsium juga akan terlepas perlahan di tank.
Secara teori ini bisa, tetapi kalsium yang terlepas akan sangat kecil dan tidak bisa dijadikan sumber utama sebagai suplier kalsium di reef tank. Mengapa? Karena pH reef tank adalah basa (8.1-8.4) sehingga kalsium carbonate yang secara natural pH nya basa, tidak akan mudah terionisasi menjadi ion kalsium. Itulah mengapa diciptakan kalsium reactor untuk menangani hal ini.
2. Menggunakan larutan kalsium carbonate
Cara ini juga masih diperdebatkan sebagian reefer dan marine scientist. Apakah bisa suspensi kalsium carboante dijadikan sebagai cara untuk suplai kalsium ke reef tank. Penjelasan untuk ini agak sedikit rumit, tetapi saya coba akan jelaskan mekanisme nya sesederhana mungkin.
Ingat tadi saya tulis mengenai pembentukan kristal kalsium kan?
Nah kristal kalsium ini secara teori akan melepaskan kalsium dari permukaannya. Seperti kalo kita makan permen, yang terasa manis adalah permukaan permennya. Permukaan permen melepaskan gula. Seiring waktu, permukaan kristal ini akan terkotori oleh fosfat, ion carbonate, dan partikel lain sehingga kalsium tidak dapat dilepas ke air lagi. Karena itulah terjadi yang namanya supersaturasi/ super jenuh. Kondisi ini kalo dibiarkan terus akan terjadi proses pembentukan batu dari karang yang mati.
Tujuan dari larutan kalsium karbonate inilah yang akan membentuk permukaan kalsium baru pada kristal yg telah terkotori. Istilahnya, kalo ban mobil itu divulkanisir. Sehingga kristal kalsium akan bisa melepaskan kalsium lagi secara steady state.
Kelemahan 2 metode ini adalah kalsium yang dilepaskan tidak bisa dalam jumlah banyak sehingga tidak bisa memenuhi reef tank dengan demand kalsium tinggi (misalnya full SPS). Selain itu, jika menggunakan suspensi kalsium cair, dikhawatirkan partikel suspensi akan tersebar dimana mana dalam tank sehingga mengganggu baik pandangan maupun kehidupan biota. Itulah mengapa suspensi yang terdapat di pasaran ukuran partikelnya sangat kecil.
Ada 2 cara untuk supply kalsium di reef tank kita menggunakan kalsium carbonate. Yang pertama adalah cara termudah, yaitu menggunakan kalsium karbonate sebagai substrate (dasaran pada tank). Cara kedua adalah menggunakan larutan kalsium karbonat yang dijual di pasaran. Produk ini misalnya AragaMilk buatan CaribSea, atau Kent's Liquid Reactor.
Dibahas satu persatu ya
1. Calcium carbonate sebagai substrat
Beberapa akuarist menggunakan kalsium karbonate sebagai substrate menggantikan pasir silika di tank mereka. Substrate yang digunakan biasanya adalah butiran kasar aragonite. Apa tujuannya?
Latar belakang dulu Di alam, kalsium pada air laut didapatkan dari sedimentasi yang sudah berjalan jutaan tahun sehingga terjadi pembentukan kristal kalsium pada dasaran laut. Kristal inilah yang secara continous akan men supply kalsium pada air laut dengan mekanisme yg tidak perlu saya tulis karena ribet
Cara inilah yang mendasari penggunaan substrate kalsium carbonate pada reef tank. Diharapkan, dengan pemakaian kalsium carbonate sebagai substrate, maka kalsium juga akan terlepas perlahan di tank.
Secara teori ini bisa, tetapi kalsium yang terlepas akan sangat kecil dan tidak bisa dijadikan sumber utama sebagai suplier kalsium di reef tank. Mengapa? Karena pH reef tank adalah basa (8.1-8.4) sehingga kalsium carbonate yang secara natural pH nya basa, tidak akan mudah terionisasi menjadi ion kalsium. Itulah mengapa diciptakan kalsium reactor untuk menangani hal ini.
2. Menggunakan larutan kalsium carbonate
Cara ini juga masih diperdebatkan sebagian reefer dan marine scientist. Apakah bisa suspensi kalsium carboante dijadikan sebagai cara untuk suplai kalsium ke reef tank. Penjelasan untuk ini agak sedikit rumit, tetapi saya coba akan jelaskan mekanisme nya sesederhana mungkin.
Ingat tadi saya tulis mengenai pembentukan kristal kalsium kan?
Nah kristal kalsium ini secara teori akan melepaskan kalsium dari permukaannya. Seperti kalo kita makan permen, yang terasa manis adalah permukaan permennya. Permukaan permen melepaskan gula. Seiring waktu, permukaan kristal ini akan terkotori oleh fosfat, ion carbonate, dan partikel lain sehingga kalsium tidak dapat dilepas ke air lagi. Karena itulah terjadi yang namanya supersaturasi/ super jenuh. Kondisi ini kalo dibiarkan terus akan terjadi proses pembentukan batu dari karang yang mati.
Tujuan dari larutan kalsium karbonate inilah yang akan membentuk permukaan kalsium baru pada kristal yg telah terkotori. Istilahnya, kalo ban mobil itu divulkanisir. Sehingga kristal kalsium akan bisa melepaskan kalsium lagi secara steady state.
Kelemahan 2 metode ini adalah kalsium yang dilepaskan tidak bisa dalam jumlah banyak sehingga tidak bisa memenuhi reef tank dengan demand kalsium tinggi (misalnya full SPS). Selain itu, jika menggunakan suspensi kalsium cair, dikhawatirkan partikel suspensi akan tersebar dimana mana dalam tank sehingga mengganggu baik pandangan maupun kehidupan biota. Itulah mengapa suspensi yang terdapat di pasaran ukuran partikelnya sangat kecil.
PLUS | MINUS |
-Dapat digunakan pada tank ukuran berapapun | Kalsium yang dilepas terlalu sedikit |
-Tidak akan meningkatkan salinity | Partikel kalsium tidak terlarut rawan mengganggu |
-Minim maintenance bila setting sudah baik |
Adrianto- Moderator
- Posts : 88
Points : 3901
Reputation : 40
Join date : 2014-09-02
Location : Surabaya
Re: Penambahan kalsium part 3. Calcium tanpa reactor
Ijo2 sent om.....Reputation up jossssssssssssss
cyborg- Egg Fish
- Posts : 24
Points : 3847
Reputation : 0
Join date : 2014-05-25
Similar topics
» Penambahan kalsium part 2. Calcium reactor
» Penambahan kalsium part 1. Kalkwasser
» Penambahan kalsium part 4. Calsium chloride
» Penambahan kalsium part 6. Water change dengan NSW
» Penambahan kalsium part 5. Water change dengan salt mix
» Penambahan kalsium part 1. Kalkwasser
» Penambahan kalsium part 4. Calsium chloride
» Penambahan kalsium part 6. Water change dengan NSW
» Penambahan kalsium part 5. Water change dengan salt mix
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sun 26 May 2024, 07:08 by alwansyakir
» 3 Cara memasukan foto
Sun 26 May 2024, 07:01 by alwansyakir
» Terbaru! Update Stock April 2024
Wed 24 Apr 2024, 17:15 by Coral Action
» UPDATE STOCK CORAL Maret 2024- Coralactions - Jakarta Barat
Mon 25 Mar 2024, 14:01 by Coral Action
» Jual Coral Premium - Jakarta Barat
Mon 04 Mar 2024, 18:21 by reefer reefer
» Jual Coral Premium - Jakarta Barat
Thu 29 Feb 2024, 11:02 by Coral Action
» XIV Nano Reef Tank
Wed 24 Jan 2024, 10:03 by XIV
» Advanced topic : Pentingnya Keseimbangan kalsium dan Carbonate dalam reef aquarium
Tue 03 Oct 2023, 05:07 by Dilly ardianwiguna
» Manfish Black Angel
Wed 23 Aug 2023, 12:22 by indra nyimak
» Chemiclean Boyds
Sun 06 Aug 2023, 13:24 by Bali Reef Box
» Our store
Sat 22 Oct 2022, 14:19 by Reef House Banten
» Palmas Senegalus terlihat sakit
Sat 17 Sep 2022, 01:13 by jo
» Tes Kit CA dan KH
Thu 01 Sep 2022, 10:03 by awink76
» Tank belum jadi (Tank belajar..) :D _TOTY IFC-2018
Wed 19 Jan 2022, 22:29 by pitoyop
» We are organising a online live event this Sunday with RedSea chief scientist
Thu 09 Dec 2021, 12:16 by Admin
» Tanya jawab seputar Additives dan Chemistry
Mon 25 Oct 2021, 01:09 by Widi
» Aulonocara di Kolam Tanpa Powerhead
Sat 03 Jul 2021, 18:27 by Mrxlazuardin
» 3 Hasil Tangkapan Ikan Terbesar di Dunia
Fri 11 Jun 2021, 06:32 by sarilegen
» Donut terlepas dari Cangkang
Thu 10 Jun 2021, 10:12 by hermasyah.1972
» Atlas of Fishes - Gobies
Fri 04 Jun 2021, 17:47 by xenkzz
» WTS Coral peliharaan
Sun 23 May 2021, 20:13 by bowo04
» Mencari n.Multifasciatus
Sat 22 May 2021, 11:30 by coktsa
» Dihibahkan akuarium uk 120cm
Sun 18 Apr 2021, 04:54 by landax
» Hibah Lion Fish Cepetan
Sun 18 Apr 2021, 04:53 by landax
» Air Hujan
Wed 10 Mar 2021, 08:30 by Hendra Halim
» XIV's Aquascape Tanks
Thu 04 Feb 2021, 09:46 by Asfur
» TEMPAT BERTANYA NAMA KORAL YANG TIDAK DIKETAHUI
Thu 28 Jan 2021, 18:32 by Dan
» Yuk diskusi tentang air payau dan lingkungan sekitarnya kawan-kawan
Wed 13 Jan 2021, 08:49 by Asfur
» WTS Aquarium cube 30cm, Red Sea AB+ ecer, Auto top off, Skimmer peralatan Reef Aquascape
Thu 07 Jan 2021, 03:06 by sasugadesu
» How to Start Marine Tank - Part 1 : What You Need Before Starting
Mon 28 Dec 2020, 07:33 by Edy siswanto