Latest topics
Most Viewed Topics
Top posters
Anaknemo (771) | ||||
Batavia_Aquatic (706) | ||||
Admin (641) | ||||
Adminjava (404) | ||||
indra nyimak (364) | ||||
erms (302) | ||||
rheinhard (295) | ||||
syedjilani (276) | ||||
Giest (273) | ||||
rully chank (183) |
Jack Learns to Reef: Newsletter untuk Kita yang Ingin Belajar
Page 1 of 1
Jack Learns to Reef: Newsletter untuk Kita yang Ingin Belajar
Selamat datang di Newsletter Jack! Pada edisi kali ini kita akan membahas mengenai aklimatisasi tetes. Ya, metode ini terbukti ampuh untuk biota, khususnya invertebrata yang sangat rentan terhadap osmotic shock (perubahan salinity yang besar secara tiba - tiba). Salah satu biota yang sangat terbantu dengan dilakukannya aklimatisasi tetes adalah udang pelet.
[You must be registered and logged in to see this image.]
[You must be registered and logged in to see this image.]
Berikut adalah langkah melakukan aklimatisasi tetes. Aklimatisasi ini sangat berguna terutama untuk invertebrata dan ikan yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan.
1. Matikan lampu akuarium
2. Redupkan lampu yang ada di ruangan dimana aklimatisasi akan dilakukan, selanjutnya baru keluarkan kantong berisi biota ke ruangan. Hal ini untuk membantu mencegah stress dari cahaya yang tiba - tiba
3. Apungkan kantong di akuarium dimana biota akan ditempatkan. Gunanya supaya air di dalam kantong menyesuaikan dengan suhu air di akuarium, dengan tetap mempertahankan tingkat oksigen terlarut yang ada di dalam kantong
4. Pindahkan biota beserta isi airnya dari kantong ke dalam wadah baru untuk memulai proses aklimatisasi tetes
5. Gunakan selang infus untuk memulai proses aklimatisasi. Air yang digunakan untuk tetes adalah air dari tank tempat biota akan tinggal. Atur kecepatan tetes menjadi 2-4 tetes per detik
6. Ketika volune air di wadah bertambah 2x semula, buang sebagian air yang ada di wadah dan lanjutkan proses aklimatisasi; dilakukan sekitar satu jam
7. Ambil biota dari wadah ke dalam akuarium menggunakan serokan ikan. Jangan masukkan air bekas aklimatisasi ke dalam akuarium. Khusus untuk sponge, gorgonian, dan kima, MEREKA TIDAK BOLEH TEREKSPOS TERHADAP UDARA. Udara yang terperangkap di badan mereka pada akhirnya akan membunuh mereka. Masukkan mereka ke dalam akuarium dengan air yang ada di dalam wadah, memastikan tubuh mereka tetap tertutup oleh air.
Semoga membantu dan Happy reefing!
jack.beer- Sponsor
- Posts : 19
Points : 3499
Reputation : 0
Join date : 2015-05-21
Re: Jack Learns to Reef: Newsletter untuk Kita yang Ingin Belajar
Selamat datang kembali di Newsletter ini! Tak terasa weekend sudah tiba, waktunya kita kembali ke hobi kita yang mengasyikkan. Tetapi..
Did you know?/Tahukah kamu?
Cycle in our tank, is not limited to nitrogen cycle. There's a bigger picture to this and we put it simply for you, just in case you missed it out. Of course removing one of the components in this biological cycle would harm other biotics in your tank, so make sure you've done it the best way!
Siklus di dalam tank kita, tidak hanya terbatas pada siklus nitrogen saja. Ada gambaran yang lebih besar mengenai siklus yang terjadi dan kami menyajikannya secara sederhana untuk anda, kalau - kalau anda belum melihatnya. Tentu saja menghilangkan salah satu komponen dari siklus tersebut dapat berakibat buruk bagi biota lainnya, jadi selalu pastikan anda memberikan yang terbaik!
[You must be registered and logged in to see this image.]
Monggo kalau mau diprint bisa lihat ukuran aslinya di SINI
NB: Silahkan hubungi kami apabila menginginkan pembahasan mengenai suatu hal. Dengan senang hati kami akan membahasnya
Did you know?/Tahukah kamu?
Cycle in our tank, is not limited to nitrogen cycle. There's a bigger picture to this and we put it simply for you, just in case you missed it out. Of course removing one of the components in this biological cycle would harm other biotics in your tank, so make sure you've done it the best way!
Siklus di dalam tank kita, tidak hanya terbatas pada siklus nitrogen saja. Ada gambaran yang lebih besar mengenai siklus yang terjadi dan kami menyajikannya secara sederhana untuk anda, kalau - kalau anda belum melihatnya. Tentu saja menghilangkan salah satu komponen dari siklus tersebut dapat berakibat buruk bagi biota lainnya, jadi selalu pastikan anda memberikan yang terbaik!
[You must be registered and logged in to see this image.]
Monggo kalau mau diprint bisa lihat ukuran aslinya di SINI
NB: Silahkan hubungi kami apabila menginginkan pembahasan mengenai suatu hal. Dengan senang hati kami akan membahasnya
jack.beer- Sponsor
- Posts : 19
Points : 3499
Reputation : 0
Join date : 2015-05-21
Re: Jack Learns to Reef: Newsletter untuk Kita yang Ingin Belajar
Selamat datang kembali di Newsletter ini! Semoga teman - teman masih selalu semangat untuk belajar, karena kali ini kita akan membahas sesuatu yang sering sekali kita sia - siakan di tank kita.
Kita tentunya sebagai hobiis pasti sering sekali mengamati tank kita untuk waktu yang cukup lama, terutama apabila kita baru menambahkan biota baru ke dalamnya. Sungguh pengalaman yang unik dapat melihat tingkah laku atau bahkan pertumbuhannya dari hari ke hari. Namun tidak jarang pula kita menjumpai sesuatu yang tidak biasa di dalam aquarium kita. Berwarna putih dan tumbuh dengan cepat, tentu saja sebagian dari kita bertanya - tanya, makhluk apakah ini?
[You must be registered and logged in to see this image.]
Apabila anda melihat sesuatu seperti gambar di atas di dalam akuarium anda, maka besar kemungkinan anda memiliki sea sponge. Secara umum hampir semua tank yang kelah berjalan lebih dari setengah tahun akan memilikinya, baik terlihat maupun tersembunyi.
Sea sponges tergolong ke dalam subfilum tunicata, mereka mendapatkan namanya dari struktur tubuhnya yang berbentuk tunik, terdiri dari karbohidrat dan protein. Walaupun dikenal sebagai invertebrata, makhluk ini memiliki kesamaan dengan kita sebagai vertebrata, yaitu memiliki jantung dan sistem sirkulasi yang bekerja. Bentuk mereka dapat berubah seiring pertumbuhannya menjadi dewasa, namun mereka pada umumnya adalah makhluk hidup sesil, yang berarti mereka hidup menempel pada substrat seumur hidupnya.
Makhluk hidup ini sangat beragam jenisnya, dan oleh sebab itu tentu saja kita harus jeli untuk mengetahui jenis manakah dari sea sponge tersebut yang dapat membahayakan akuarium kita? Cari tahu di sini, dan temukan apa yang sebaiknya kita lakukan apabila menemukannya di dalam akuarium kita.
Ingat, selalu belajar adalah hal yang baik, dan selangkah menuju yang terbaik. Remember to give only the best and happy reefing!
Kita tentunya sebagai hobiis pasti sering sekali mengamati tank kita untuk waktu yang cukup lama, terutama apabila kita baru menambahkan biota baru ke dalamnya. Sungguh pengalaman yang unik dapat melihat tingkah laku atau bahkan pertumbuhannya dari hari ke hari. Namun tidak jarang pula kita menjumpai sesuatu yang tidak biasa di dalam aquarium kita. Berwarna putih dan tumbuh dengan cepat, tentu saja sebagian dari kita bertanya - tanya, makhluk apakah ini?
[You must be registered and logged in to see this image.]
Apabila anda melihat sesuatu seperti gambar di atas di dalam akuarium anda, maka besar kemungkinan anda memiliki sea sponge. Secara umum hampir semua tank yang kelah berjalan lebih dari setengah tahun akan memilikinya, baik terlihat maupun tersembunyi.
Sea sponges tergolong ke dalam subfilum tunicata, mereka mendapatkan namanya dari struktur tubuhnya yang berbentuk tunik, terdiri dari karbohidrat dan protein. Walaupun dikenal sebagai invertebrata, makhluk ini memiliki kesamaan dengan kita sebagai vertebrata, yaitu memiliki jantung dan sistem sirkulasi yang bekerja. Bentuk mereka dapat berubah seiring pertumbuhannya menjadi dewasa, namun mereka pada umumnya adalah makhluk hidup sesil, yang berarti mereka hidup menempel pada substrat seumur hidupnya.
Makhluk hidup ini sangat beragam jenisnya, dan oleh sebab itu tentu saja kita harus jeli untuk mengetahui jenis manakah dari sea sponge tersebut yang dapat membahayakan akuarium kita? Cari tahu di sini, dan temukan apa yang sebaiknya kita lakukan apabila menemukannya di dalam akuarium kita.
Ingat, selalu belajar adalah hal yang baik, dan selangkah menuju yang terbaik. Remember to give only the best and happy reefing!
jack.beer- Sponsor
- Posts : 19
Points : 3499
Reputation : 0
Join date : 2015-05-21
Re: Jack Learns to Reef: Newsletter untuk Kita yang Ingin Belajar
Selamat datang kembali di Newsletter Jack, newsletter buat kita yang senantiasa ingin belajar! Pada kesempatan kali ini kita akan membahas hal yang sedikit tidak mengenakkan dalam dunia reef tank. Ya, kali ini kita akan membahas mengenai tank crash.
To view this article in English, please go to this site.
[You must be registered and logged in to see this image.]
Memiliki pengalaman tank crash tentu tidak mengenakkan. Ikan – ikan mati, koral mulai rontok dan meleleh satu persatu, air akuarium menjadi putih keruh, kemudian alga pun merajalela. Segala hal terburuk yang dapat dibayangkan telah terjadi. Hal itu tak dapat menjadi lebih buruk lagi bukan?
Yakin?
Ternyata, tank crash bukanlah akhir dari segalanya, namun justru menjadi awal dari sistem yang bisa menjadi lebih buruk. Berikut adalah 5 hal yang dapat terjadi setelah tank crash, dan tentunya dapat kita hindari
1. Tank cycle yang rusak. Cycling yang telah kita lakukan sebelumnnya menjadi tidak berguna, dan harus mengulang lagi dari awal
2. Mikrobiota musnah. Ini termasuk phytoplankton, zooplankton, copepod, dan biota kecil lainnya
3. Senyawa organik meresap dan membusuk di dalam substrat. Yang dimaksud dengan substrat adalah pasir dan bebatuan
4. Senyawa organik dan racun dalam jumlah besar memenuhi tank. Hal ini akan sangat mengganggu bagi biota yang mungkin masih hidup
5. Kematian pasti berlanjut, selama parameter air masih tidak stabil
Kira – kira begitulah 5 hal yang paling sering terjadi setelah tank crash. Untuk artikel lengkapnya, kawan - kawan reefkeeper dapat melihatnya di website Jack's Biotics. Semoga hal ini tidak terjadi pada tank kita, dan happy reefing!
To view this article in English, please go to this site.
[You must be registered and logged in to see this image.]
Memiliki pengalaman tank crash tentu tidak mengenakkan. Ikan – ikan mati, koral mulai rontok dan meleleh satu persatu, air akuarium menjadi putih keruh, kemudian alga pun merajalela. Segala hal terburuk yang dapat dibayangkan telah terjadi. Hal itu tak dapat menjadi lebih buruk lagi bukan?
Yakin?
Ternyata, tank crash bukanlah akhir dari segalanya, namun justru menjadi awal dari sistem yang bisa menjadi lebih buruk. Berikut adalah 5 hal yang dapat terjadi setelah tank crash, dan tentunya dapat kita hindari
1. Tank cycle yang rusak. Cycling yang telah kita lakukan sebelumnnya menjadi tidak berguna, dan harus mengulang lagi dari awal
2. Mikrobiota musnah. Ini termasuk phytoplankton, zooplankton, copepod, dan biota kecil lainnya
3. Senyawa organik meresap dan membusuk di dalam substrat. Yang dimaksud dengan substrat adalah pasir dan bebatuan
4. Senyawa organik dan racun dalam jumlah besar memenuhi tank. Hal ini akan sangat mengganggu bagi biota yang mungkin masih hidup
5. Kematian pasti berlanjut, selama parameter air masih tidak stabil
Kira – kira begitulah 5 hal yang paling sering terjadi setelah tank crash. Untuk artikel lengkapnya, kawan - kawan reefkeeper dapat melihatnya di website Jack's Biotics. Semoga hal ini tidak terjadi pada tank kita, dan happy reefing!
jack.beer- Sponsor
- Posts : 19
Points : 3499
Reputation : 0
Join date : 2015-05-21
Re: Jack Learns to Reef: Newsletter untuk Kita yang Ingin Belajar
Selamat datang kembali di Newsletter Jack, newsletter buat kita yang senantiasa ingin belajar! Pada kesempatan kali ini kita akan membahas hal yang banyak menjadi misteri di dalam dunia reefkeeping. Ya, kali ini kita akan membahas beberapa cara yang paling sering dilakukan demi menurunkan kadar fosfat di dalam akuarium kita.
[You must be registered and logged in to see this image.]
Fosfat merupakan salah satu momok yang menghantui para hobiis reef tank. Dalam jumlah yang relatif sedikit, senyawa kimia yang sebenarnya terdapat di dalam semua makhluk hidup ini dapat menimbulkan bencana bagi akuarium kita, mulai dari algae bloom sampai dengan tank crash yang membunuh seluruh isi akuarium kita. Banyak cara kita upayakan untuk menghabisi senyawa kimia tersebut sampai tidak dapat lagi terdeteksi. Berikut adalah 5 cara yang dapat kita gunakan untuk melawan fosfat.
1. Arus kuat dan menyeluruh. Ini sangat berguna terutama bagi kita yang memiliki jumlah biota yang tinggi.
2. Dosing karbon. Vodka Sugar Vinegar (VSV) sangat membantu untuk membutuhkan bakteri. Skimmer yang baik diperlukan untuk menanggulangi jumbal bakteri yang tinggi.
3. Alga? Ya, alga pun dapat mengurangi fosfat dalam jumlah besar. Ingat makroalga? Itu salah satu cara menggunakan alga untuk mengurangi fosfat.
4. Ferrous Oxide Phosphate Remover. Cara ini banyak digunakan di reefkeeper yang ada di Amerika, dan juga telah banyak digunakan di Indonesia. Pastikan menggunakan produk berkualitas tinggi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan!
5. Cryptic Zone. Cryptic Zone telah dibahas lebih dalam di artikel sebelumnya, dan merupakan phosphate remover yang baik terutama apabila anda menyukai biodiversitas di dalam tank anda.
Begitulah kira - kira 5 cara yang sering digunakan di dalam akuarium untuk mengurangi fosfat. For english version and complete version, please go HERE
Selamat berakhir pekan dan Happy Reefing! Ingatlah untuk selalu memberikan yang terbaik untuk biota anda
[You must be registered and logged in to see this image.]
Fosfat merupakan salah satu momok yang menghantui para hobiis reef tank. Dalam jumlah yang relatif sedikit, senyawa kimia yang sebenarnya terdapat di dalam semua makhluk hidup ini dapat menimbulkan bencana bagi akuarium kita, mulai dari algae bloom sampai dengan tank crash yang membunuh seluruh isi akuarium kita. Banyak cara kita upayakan untuk menghabisi senyawa kimia tersebut sampai tidak dapat lagi terdeteksi. Berikut adalah 5 cara yang dapat kita gunakan untuk melawan fosfat.
1. Arus kuat dan menyeluruh. Ini sangat berguna terutama bagi kita yang memiliki jumlah biota yang tinggi.
2. Dosing karbon. Vodka Sugar Vinegar (VSV) sangat membantu untuk membutuhkan bakteri. Skimmer yang baik diperlukan untuk menanggulangi jumbal bakteri yang tinggi.
3. Alga? Ya, alga pun dapat mengurangi fosfat dalam jumlah besar. Ingat makroalga? Itu salah satu cara menggunakan alga untuk mengurangi fosfat.
4. Ferrous Oxide Phosphate Remover. Cara ini banyak digunakan di reefkeeper yang ada di Amerika, dan juga telah banyak digunakan di Indonesia. Pastikan menggunakan produk berkualitas tinggi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan!
5. Cryptic Zone. Cryptic Zone telah dibahas lebih dalam di artikel sebelumnya, dan merupakan phosphate remover yang baik terutama apabila anda menyukai biodiversitas di dalam tank anda.
Begitulah kira - kira 5 cara yang sering digunakan di dalam akuarium untuk mengurangi fosfat. For english version and complete version, please go HERE
Selamat berakhir pekan dan Happy Reefing! Ingatlah untuk selalu memberikan yang terbaik untuk biota anda
jack.beer- Sponsor
- Posts : 19
Points : 3499
Reputation : 0
Join date : 2015-05-21
Similar topics
» Buat yang mau belajar DIY led reeftank Ready kit"y
» Tank Ala Kal-Sel An yang Serba Sederhana, maklum Tahap Belajar,Makasih
» Belajar Nge Reef, Iqong display tank
» untuk membuat arwana yang baik dan cantik
» Supplier Lampu untuk Reef Nano / Pico
» Tank Ala Kal-Sel An yang Serba Sederhana, maklum Tahap Belajar,Makasih
» Belajar Nge Reef, Iqong display tank
» untuk membuat arwana yang baik dan cantik
» Supplier Lampu untuk Reef Nano / Pico
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sun 26 May 2024, 07:08 by alwansyakir
» 3 Cara memasukan foto
Sun 26 May 2024, 07:01 by alwansyakir
» Terbaru! Update Stock April 2024
Wed 24 Apr 2024, 17:15 by Coral Action
» UPDATE STOCK CORAL Maret 2024- Coralactions - Jakarta Barat
Mon 25 Mar 2024, 14:01 by Coral Action
» Jual Coral Premium - Jakarta Barat
Mon 04 Mar 2024, 18:21 by reefer reefer
» Jual Coral Premium - Jakarta Barat
Thu 29 Feb 2024, 11:02 by Coral Action
» XIV Nano Reef Tank
Wed 24 Jan 2024, 10:03 by XIV
» Advanced topic : Pentingnya Keseimbangan kalsium dan Carbonate dalam reef aquarium
Tue 03 Oct 2023, 05:07 by Dilly ardianwiguna
» Manfish Black Angel
Wed 23 Aug 2023, 12:22 by indra nyimak
» Chemiclean Boyds
Sun 06 Aug 2023, 13:24 by Bali Reef Box
» Our store
Sat 22 Oct 2022, 14:19 by Reef House Banten
» Palmas Senegalus terlihat sakit
Sat 17 Sep 2022, 01:13 by jo
» Tes Kit CA dan KH
Thu 01 Sep 2022, 10:03 by awink76
» Tank belum jadi (Tank belajar..) :D _TOTY IFC-2018
Wed 19 Jan 2022, 22:29 by pitoyop
» We are organising a online live event this Sunday with RedSea chief scientist
Thu 09 Dec 2021, 12:16 by Admin
» Tanya jawab seputar Additives dan Chemistry
Mon 25 Oct 2021, 01:09 by Widi
» Aulonocara di Kolam Tanpa Powerhead
Sat 03 Jul 2021, 18:27 by Mrxlazuardin
» 3 Hasil Tangkapan Ikan Terbesar di Dunia
Fri 11 Jun 2021, 06:32 by sarilegen
» Donut terlepas dari Cangkang
Thu 10 Jun 2021, 10:12 by hermasyah.1972
» Atlas of Fishes - Gobies
Fri 04 Jun 2021, 17:47 by xenkzz
» WTS Coral peliharaan
Sun 23 May 2021, 20:13 by bowo04
» Mencari n.Multifasciatus
Sat 22 May 2021, 11:30 by coktsa
» Dihibahkan akuarium uk 120cm
Sun 18 Apr 2021, 04:54 by landax
» Hibah Lion Fish Cepetan
Sun 18 Apr 2021, 04:53 by landax
» Air Hujan
Wed 10 Mar 2021, 08:30 by Hendra Halim
» XIV's Aquascape Tanks
Thu 04 Feb 2021, 09:46 by Asfur
» TEMPAT BERTANYA NAMA KORAL YANG TIDAK DIKETAHUI
Thu 28 Jan 2021, 18:32 by Dan
» Yuk diskusi tentang air payau dan lingkungan sekitarnya kawan-kawan
Wed 13 Jan 2021, 08:49 by Asfur
» WTS Aquarium cube 30cm, Red Sea AB+ ecer, Auto top off, Skimmer peralatan Reef Aquascape
Thu 07 Jan 2021, 03:06 by sasugadesu
» How to Start Marine Tank - Part 1 : What You Need Before Starting
Mon 28 Dec 2020, 07:33 by Edy siswanto