Latest topics
Most Viewed Topics
Top posters
Anaknemo (771) | ||||
Batavia_Aquatic (706) | ||||
Admin (641) | ||||
Adminjava (404) | ||||
indra nyimak (364) | ||||
erms (302) | ||||
rheinhard (295) | ||||
syedjilani (276) | ||||
Giest (273) | ||||
rully chank (183) |
Bagaiman sih Cara Budidaya Ikan Gurame yang efektif ?
:: Lain-Lain
Page 1 of 1
Bagaiman sih Cara Budidaya Ikan Gurame yang efektif ?
Tahukah sobat ? ikan gurame menjadi salah satu favorite makanan banyak orang, salah satunya ikan gurame dimasak dalam aneka jenis masakan ada banyak jenis masakan yang cukup familiar yaitu ikan bakar gurame. Nah tentunya dari sektor bisnis, ikan gurame sangatlah menjanjikan . Tingginya permintaan ikan gurame dipasaran tentu membuat sebagian dari kita ingin mengetahui budidaya ikan gurame yang efektif dan efisien, Bagaimana caranya ?
Kali ini saya akan membanggikan beberapa kiat - kiat penting untuk meningkatkan hasil budidaya ikan gurame, apa saja itu ??
simak ya ...
Ikan gurame atau ikan gurami (Osprhronemus gouramy Lac) termasuk ikan air tawar yang tersebar di kawasan Asia Tenggara. Di Indonesia, ikan gurame menjadi ikan konsumsi terfavorit karena rasanya yang lezat.
Kandungan Nutrisi Pada Ikan Gurame
Kandungan nutrisi ikan gurami menurut Sani (2014) mengandung protein sebesar 18,93%, lemak 2,43%, vitamin A: 749,715 IU/100 mg, vitamin B1: 0,0792 mg/100 g, vitamin B2: 0,083 mg/100 g dan vitamin B3: 1,22 mg/100 g.
Habitat Ikan Gurame
Perairan yang disukai ikan gurami adalah tipe perairan tenang dan dalam seperti rawa, situ, waduk atau danau.
Ikan gurami dilengkapi dengan alat pernapasan tambahan (labirin) sehingga dapat bertahan dalam kondisi air yang jelek. Gurame sangat cocok dipelihara pada ketinggian tempat sampai 800 mdpl dan tumbuh sangat baik pada rentang suhu 24-28ºC.
Jika ikan gurami tumbuh dibawah suhu 15 C berakibat pada lambatnya pertumbuhan dan terganggunya sistem reproduksinya.
Cara Budidaya Ikan Gurame
Cara budidaya ikan gurame atau ternak ikan gurame yaitu dengan melalui beberapa tahapan. Pada umumnya budidaya ikan gurame dimulai dari tahap pembibitan, pendederan, dan pembesaran.
Pembibitan adalah kegiatan memperbanyak tanaman atau hewan budidaya yang berasal dari benih untuk menghasilkan bibit tanaman atau ternak yang berkualitas.
Namun pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi sedetail mungkin mengenai cara ternak ikan gurame agar cepat besar, yaitu mulai dari seleksi indukan hingga cara memanen ikan yang baik.
Berikut adalah tahapan budidaya ikan gurame yang perlu anda ketahui:
1. Seleksi Indukan:
Tahapan awal yang perlu dilakukan dalam budidaya ikan gurame adalah memilih indukan ikan yang siap dipijahkan. Indukan gurame yang siap dipijahkan adalah yang berumur umur 3-7 tahun.
Untuk membedakan induk jantan dan betina, dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri berikut:
Ciri-ciri Induk Betina Ikan Gurame :
- Didahi tidak terdapat tonjolan/cula.
- Warna badan lebih terang.
- Dasar sirip dada berwarna gelap atau kehitaman.
- Perut membulat.
- Badan relatif Panjang.
Ciri-ciri Induk Jantan Ikan Gurame :
- Di dahi terdapat tonjolan/cula.
- Warna badan lebih gelap dan agak pucat.
- Gerakan lebih lincah.
- Perut dekat anus.
Ciri-ciri Induk Ikan Gurame Yang Sudah Matang dan Siap Dipijahkan:
- Perut membesar kearah belakang.
- Anus nampak putih kemerahan.
- Perut terasa lebih lembek jika diraba.
2. Persiapan Kolam Pemijahan
- Pengeringan dan pembersihan dasar kolam (baik jenis kolam konvensional maupun terpal)
- Pengisian air kolam
- Pemasangan sarang (sosog) dan menyediakan bahan pembuat sarang.
3. Proses Pemijahan Ikan Gurame
Berikut adalah cara mengawinkan ikan gurami atau yang biasa disebut dengan proses pemijahan:
- Masukkan induk gurame yang sudah lolos seleksi kedalam kolam pemijahan.
- Jumlah ikan gurami jantan dan betina berbanding 1:3.
- Secara alami, induk jantan akan membuat sarang menggunakan material yang sudah disiapkan. Pembuatan sarang berlangsung selama 15 hari.
- Setelah sarang siap, maka indukan jantan akan mengajak indukan betina untuk melakukan pemijahan disarang yang telah dibuat.
- Setelah pemijahan selesai dilakukan, induk betina menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan kering.
- Induk betina bertugas menjaga anaknya dengan mengipas-ngipaskankan siripnya kearah sarang. Dengan tujuan dapat meningkatkan kadar oksigen yang larut didalam air dan untuk membantu menetaskan telur ikan gurame.
- Indukan jantan kembali membuat sarang untuk selanjutnya melakukan pemijahan dengan betina lainnya.
4. Penanganan Telur Gurame
Langkah berikutnya dalam budidaya ikan gurame yaitu penanganan telur. Cara untuk mengetahui telur ikan yang siap untuk ditetaskan adalah dengan ciri bau amis dan adanya minyak tepat di atas sarang pemijahan.
Langkah penanganan telur ikan gurame:
- Ambil sarang yang berisi telur dan simpan pada ember berisi air.
- Bersihkan telur yang tersisa menggunakan scoop net atau yang biasa disebut serok.
- Pisahkan antara telur dengan sarangnya, kemudian masukkan kedalam ember yang berbeda.
- Cuci telur hingga bersih.
- Pada saat mencuci, tambahkan Suplemen Cair Organik spesialis Kolam Tambak & Keramba untuk mencegah serangan hama penyakit.
- Masukkan telur yang telah dicuci kedalam bak penetasan yang telah dipasangi seresi dan hitter.
5. Pemeliharaan Dan Penetasan
Telur akan menetas pada hari ke 2-3 setelah pemijahan. Usahakan telur menetas pada air yang bersih dan suhu air stabil antara 27-28o C.
Biarkan benih ikan gurame berada pada bak penetasan hingga berumur 10 hari. Setelah benih berumur 11 hari, pindahkan kedalam bak pendederan pertama.
6. Persiapan Bak Pendederan
Buatkan bak pendederan berukuran 2,5 m x 4,5 m. Isi bak pendederan dengan Daphnia yang berfungsi sebagai pakan alami ikan gurame. Bak ini memiliki daya tampung hingga 2000 ekor benih ikan.
7. Pendederan Ikan Gurame
Dalam budidaya ikan gurame, tahapan pendederan harus dilakukan saat bak pendederan telah siap. Jika bak pendederan telah siap, masukan ikan kedalam bak khusus pendederan.
Setelah ikan berada dikolam pendederan selama 14 hari yang diberi pakan ikan gurame alami yaitu Daphnia, kemudian pindahkan ikan kedalam kolam utama.
8. Persiapan Kolam Ikan Gurame
Pemindahan ikan dari bak pendederan ke kolam harus dilakukan pada pagi hari, mulai dari pukul 07.00-09.00. Hal ini bertujuan untuk mengurangi stress pada ikan.
Namun, sebelum melakukan pemindahan, anda harus menyiapkan kolamnya terlebih dahulu.
Berikut tahap persiapan kolam ikan:
- Bersihkan dan dikeringkan kolam.
- Lakukan persiapan dasar kolam. Untuk kolam tanah, cangkuli tanah untuk mempercepat proses dekomposisi.
- Perbaiki saluran keluar masuk air kolam dengan memasang filter/saringan di pintu saluran masuk air. Ini berguna untuk melancarkan sirkulasi air dan meminimalisir serangan hama penyakit.
- Lakukan pengapuran kolam menggunakan kapur dolomit. Tujuannya agar PH air tetap stabil saat diisi air.
- Lakukan Pemupukan dasar kolam menggunakan pupuk kandang. Ini sangat penting untuk menyediakan pupuk alami.
- Tambahkan Bio-Organik stimulant yang berbahan dasar bakteri penunjang. Ini sangat berguna untuk menumbuhakan plankton yang berfungsi sebagai pakan ikan gurame alami selama berada dikolam (Durachman, 2001).
9. Pemindahan Benih Ikan Gurame Dari Bak Pendederan Ke Kolam
Lakukan pemindahan benih gurame dari bak pendederan ke kolam utama pada pagi hari antara jam 07.00-09.00. Alat yang dibutuhkan adalah scoop net dan wadah yang berisi air.
Langkah pemindahan benih ikan gurame:
- Keluarkan air dari dalam bak pendederan sedikit demi sedikit.
- Tangkap ikan menggunakan scoop net secara perlahan dan hati-hati.
- Simpan benih ikan kedalam wadah, kemudian baru masukkan ikan ke kolam utama.
10. Pembesaran Ikan Gurame
Tahap pembesaran dalam budidaya ikan gurame dilakukan pada kolam utama. Luasan kolam berbeda-beda, sesuai dengan jenis kolamnya.
Pada kolam tanah, luasan yang opotimum adalah 200 m2 dengan kedalaman sekitar 1 m. Ukuran kolam ini cukup optimum digunakan hingga masa penen tiba.
Perhitungan Ikan Gurame Berdasarkan Koefisien Konversi.
Berdasarkan hasil penghitungan, jika ikan yang dipelihara seberat 200-250 grm/ekor dan ditebar dengan kepadatan benih 1 hingga 2 kg/m2. Setelah memasuki umur siap panen dengan berat 500-700 gram/ekor, kondisi kolam tidak akan mengalami kepadatan yang berlebihan.
Evektifitas pembesaran ikan gurame dapat dianalisis berdasarkan koefisien konversi berat. Artinya, koefisien konversi berat dapat menghitung perbandingan antara 1 kg daging ikan dengan kebutuhan pakan ikan gurame.
Contohnya: untuk menambah berat 1 kg daging ikan dibutuhkan 2 kg pakan ikan gurame, maka koefisien konversi berat pakan ikan gurame adalah 1 banding 2 (1/2). Jika dikali 100%, maka diperoleh nilai efisiensi konversi berat.
Meski begitu, perlu dipertimbangkan bahwa perlu adanya keseimbangan antara energi dan protein dalam laju pertumbuhan.
Apabila kebutuhan energi pada ikan kurang, maka protein akan dipecah untuk sumber energi. Penggunaan sebagian proten untuk sumber energi menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat, karena protein berperan dalam pembentukan sel baru.
Jumlah energi yang diperlukan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan ikan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti jenis spesies, umur, komposisi ransum, tingkat reproduksi dan tingkat metabolisme standar pada ikan.
Itu menurut pendapat saya sesuai dengan referensi dari
Mungkin dari teman - teman ada yang mau menambah atau memberikan saran mengenai budidaya ikan gurame secara efisien dan efektif ?
Similar topics
» Penyakit yang biasa menyerang ikan hias & cara pengobatannya
» Ikan-ikan yang cocok untuk Aquascape
» Cara menggantikan Kalsium dan alkalinity yang diserap biota di reef tank
» Ada yang tau gak ini jenis ikan apa?
» Cara merawat ikan koi
» Ikan-ikan yang cocok untuk Aquascape
» Cara menggantikan Kalsium dan alkalinity yang diserap biota di reef tank
» Ada yang tau gak ini jenis ikan apa?
» Cara merawat ikan koi
:: Lain-Lain
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Sun 26 May 2024, 07:08 by alwansyakir
» 3 Cara memasukan foto
Sun 26 May 2024, 07:01 by alwansyakir
» Terbaru! Update Stock April 2024
Wed 24 Apr 2024, 17:15 by Coral Action
» UPDATE STOCK CORAL Maret 2024- Coralactions - Jakarta Barat
Mon 25 Mar 2024, 14:01 by Coral Action
» Jual Coral Premium - Jakarta Barat
Mon 04 Mar 2024, 18:21 by reefer reefer
» Jual Coral Premium - Jakarta Barat
Thu 29 Feb 2024, 11:02 by Coral Action
» XIV Nano Reef Tank
Wed 24 Jan 2024, 10:03 by XIV
» Advanced topic : Pentingnya Keseimbangan kalsium dan Carbonate dalam reef aquarium
Tue 03 Oct 2023, 05:07 by Dilly ardianwiguna
» Manfish Black Angel
Wed 23 Aug 2023, 12:22 by indra nyimak
» Chemiclean Boyds
Sun 06 Aug 2023, 13:24 by Bali Reef Box
» Our store
Sat 22 Oct 2022, 14:19 by Reef House Banten
» Palmas Senegalus terlihat sakit
Sat 17 Sep 2022, 01:13 by jo
» Tes Kit CA dan KH
Thu 01 Sep 2022, 10:03 by awink76
» Tank belum jadi (Tank belajar..) :D _TOTY IFC-2018
Wed 19 Jan 2022, 22:29 by pitoyop
» We are organising a online live event this Sunday with RedSea chief scientist
Thu 09 Dec 2021, 12:16 by Admin
» Tanya jawab seputar Additives dan Chemistry
Mon 25 Oct 2021, 01:09 by Widi
» Aulonocara di Kolam Tanpa Powerhead
Sat 03 Jul 2021, 18:27 by Mrxlazuardin
» 3 Hasil Tangkapan Ikan Terbesar di Dunia
Fri 11 Jun 2021, 06:32 by sarilegen
» Donut terlepas dari Cangkang
Thu 10 Jun 2021, 10:12 by hermasyah.1972
» Atlas of Fishes - Gobies
Fri 04 Jun 2021, 17:47 by xenkzz
» WTS Coral peliharaan
Sun 23 May 2021, 20:13 by bowo04
» Mencari n.Multifasciatus
Sat 22 May 2021, 11:30 by coktsa
» Dihibahkan akuarium uk 120cm
Sun 18 Apr 2021, 04:54 by landax
» Hibah Lion Fish Cepetan
Sun 18 Apr 2021, 04:53 by landax
» Air Hujan
Wed 10 Mar 2021, 08:30 by Hendra Halim
» XIV's Aquascape Tanks
Thu 04 Feb 2021, 09:46 by Asfur
» TEMPAT BERTANYA NAMA KORAL YANG TIDAK DIKETAHUI
Thu 28 Jan 2021, 18:32 by Dan
» Yuk diskusi tentang air payau dan lingkungan sekitarnya kawan-kawan
Wed 13 Jan 2021, 08:49 by Asfur
» WTS Aquarium cube 30cm, Red Sea AB+ ecer, Auto top off, Skimmer peralatan Reef Aquascape
Thu 07 Jan 2021, 03:06 by sasugadesu
» How to Start Marine Tank - Part 1 : What You Need Before Starting
Mon 28 Dec 2020, 07:33 by Edy siswanto